Kami ajak anda untuk mengenal profil pesantren yang terkenal di Asia
Tenggara dan belahan dunia lainnya dengan perpaduan metode antara
belajar dan dakwah.
Pendahuluan
Sesungguhnya
yang menjaga syari’at lebih dari 14 abad bukanlah suatu kelemahan atau
ketidak mampuan seseorang untuk menjaganya di abad yang akan datang,
semenjak Sayyidina Al-Muhajir Ahmad bin Isa memegamg bendera da’wah
sampai sekarang ini telah berlalu 1100 tahun, akan tetapi tetaplah kokoh
dan tangguh, dan masih tercium harum aroma da’wah ilallah.
Diantara waktu tersebut sampai sekarang ini, berapa banyak da’wah
yang tersebar ke berbagai penjuru alam. Mengapa tidak padam semangat
da’wak tersebut? Kerena kekokohan da’wah tersebut seperti kekokohan
da’wah Al-Muhajir Al-Awal SAW.
Dengan kekokohan
da’wah yang tampak itu tersebarlah tempat ilmu, adab, dan da’wah di
negeri Hadramaut umumnya dan Tarim pada khususnya yang terbit cahaya
yang terang benderang dengan ilmu Islam dan dikatakan bahwa sepertiga
dunia Islam masuk Islam penduduknya berkat da’wah ulama Hadramaut yang
perintisnya Sayyidina Al-Muhajir Ahmad bin Isa yang keluar dengan
agamanya dari kota Basyrah ke kota Hadramaut pada abad ketiga hijriyah,
dan negeri yang penuh berkat ini terhias dengan hiasan ilmu, ikhlas,
khauf, dan wara’ sejarah pun telah mengutipnya.
Alhamdulillah, Allah SWT telah menempatkan kita dalam mimbar yang
indah dan baik dari mimbar-mimbar ilmu yang sedikit didapatkan yang
sepertiganya di dalam dunia Islam pada saat ini dan akan terlihat
keluarnya para rijal yang menyebar pada penjuru alam yang membawa
bendera untuk mengibarkan da’wahnya sebaik-baik pemimpin (Nabi Muhammad
SAW)
Begitulah dengan besar hati dan bangga dengan
keterus terangan ini semoga kebaikan menjadi saksi bagi alam. Mereka
rijal yang pena mana pun tidak mampu mensifati macam-macam sifat mereka
dengan sesuatu yang membawa kalimat dengan maqam-maqam sidiq, ikhlas,
dan semangat yang tinggi dalam da’wah ilallah, bagaimana pena-pena akan
mampu mensifati mereka cahaya dari obor yang berasal dari cahaya
nubuwwah dan obor yang terang benderang dari nur-nya Nabi Muhammad SAW.
Sungguh Allah SWT telah menolong agamanya dan menjaga syariatnya dan
mereka para rijal semoga Allah SWT meredhai mereka, Amien.
Latar Belakang
Darul
Musthafa adalah satu ibarat dari salah satu pusat ilmu, adab, dakwah
ilallah dan juga salah satu bukti dari pemeliharaan Allah SWT akan
agamanya dan syariatnya serta bukti pertolongan Allah SWT. Allah SWT
berfirman: “..Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan
sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya…” (Al-Hijr,ayat 9).
Salah
satu sebab didirikannya Darul Musthafa disebabkan banyaknya pelajar
yang datang dari berbagai daerah dari negeri Yaman dan juga luar Yaman,
yang mereka belajar dan menuntut ilmu-ilmu syari’at di sisi Al-Habib
Umar bin Muhammad bin Salim ibn Syekh Abu Bakar bin Salim di kota Tarim
Al-Ghanna, maka mereka membutuhkan tempat yang khusus agar memungkinkan
mereka menuntut ilmu dan tidak disibukkan dengan kesibukan manusia.
Sebelum di bangun Darul Musthafa pelajar tinggal di Rubath Al-Musthafa
yang berada di kota Syihir lalu mereka pindah ke kota Tarim dan tinggal
di kamar kamar mesjid At-Taqwa dan rumah Assana serta tempat mereka
belajar di mesjid Maula Aidied di Tarim, ketika selesai pembangunan
Darul Musthafa mereka pindah ke bangunan yang baru yang telah diresmikan
lima hari sebelumnya yaitu pada bulan muharam tahun 1417 H.
Darul
Musthafa adalah tempat berkumpul dan bertemunya para pelajar pelajar
yang datang dari berbagai penjuru dunia, baik itu dari Yaman, Jazirah
Arab, Afrika, Inggris, Amerika, Asia Timur, Thailand, Singapura,
Malaysia dan Indonesia.
Pelajar yang pertama datang ke
Darul Musthafa adalah pelajar dari Indonesia yang berjumlah sekitar
tiga puluh orang pada tahun 1416 H.. Itu di sebabkan kunjungan pertama
Habib Umar bin Muhammad bin Hafizd ke Indonesia pada tahun 1414 H.,
kunjungan ini dilaksanakan karena melaksanakan perintah guru beliau
Al-habib Abdul Qadier bin Ahmad Assegaff dan Al-Habib Muhammad bin
Abdullah Al-Haddar. Benarlah kata orang “ sesungguhnya kunjungan itu
bisa memberi bekas yang besar pada penyebaran ilmu dan pelurusan akhlak
serta bisa menggantungkan hati pada dakwah ilallah “, dan sebagian
dari tujuan kunjungan adalah untuk memberi peringatan bagi orang awam,
memberi manfaat kepada orang lain dan juga bertujuan menguatkan ikatan
di antara sesama muslim dan menyempurnakan persaudaraan diantara mereka
diberbagai negara yang berbeda beda. Maka nampaklah bekas yang hebat
pada kunjungan Habib Umar bin Muhammad bin Hafizd ke Indonesia dan
menjadi bukti pembaharuan hubungan antara Indonesia dan Hadramaut dan
juga menguatkan ikatan antara sadah alawiyyin dan muhibbin kepada mereka
di Indonesia dan Hadramaut.
Seiring berjalannya waktu
mereka menyelesaikan studinya di Darul Musthafa pada tahun 1419 H. dan
sekarang mereka menyebarkan dakwah di negeri masing masing dan
memberikan manfaat untuk umat Islam di desa maupun di kota. Oleh kerana
itu Alhamdulillah pada tahun 1421 H. jumlah pelajar Indonesia yang
berdomisili di kota Tarim sekitar 400 orang. Dari jumlah tersebut dua
ratus orang belajar di Darul Musthafa dan sisanya ada yang belajar di
Rubath Tarim dan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff.
Nama Lembaga
Darul Musthafa liddirasah al Islamiyah.
Pendiri
• Al Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.
• Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.
Tahun Berdiri
Dimulai
pembangunan Darul Musthafa pada bulan Syawal tahun 1410 H dan
peresmian pertama pada hari Selasa Tanggal 29 Dzulhijjah 1411 H
bertepatan dengan hari wafat Al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz ibn
Abu Bakar bin Salim, dan peresmian kedua pada bulan Muharram 1417 H.
Tujuan Didirikannya
Tidaklah
dibangun perguruan ini kecuali untuk mencetak Ulama-ulama yang kuat
pada ilmu dan beradab dengan adab nubuwwah, dan memikul beban umat
dengan mengajak mereka ke jalan Allah SWT dan memberikan manfaat kepada
mereka dan menyelamatkan mereka dari kegelapan, kebodohan ke cahaya
ilmu dan menguatkan keimanan mereka dan mengikat mereka dengan sunnah
sunnah Nabi SAW.
Asas
Sungguh terwujud tujuan yang besar ini dengan peletakan tiga sasaran yang merupakan tujuan pokok :
1. Penguasaan ilmu Islami secara murni.
2. Pembersihan jiwa dan pemurnian akhlak
3. Da’wah kejalan Allah
Program
Untuk mencapai sasaran dan menghasilkan hasil yang memuaskan Darul Musthafa membuat program program pada tiap tiap tujuan :
1. Ilmu
Pelajar diberi dua pilihan :
A. Belajar kitab kitab yang sudah ditetapkan di Darul Musthafa.
B. Menghafal Al Quran disertai dengan belajar fiqh dan nahwu.
2. Suluk
Dianjurkan bagi tiap pelajar meresapi dan mengamalkan dasar-dasar suluk :
A. Pembersihan diri dari sifat sifat tercela.
B. Mempunyai perhatian dengan sunnah-sunnah dan adab Nabi SAW.
C. Beradab dengan pergaulan sesama makhluk.
D. Selalu melazimi petunjuk dan nasehat nasehat.
Dalam
hal ini Al Habib Umar bin Hafidz telah menyusun azkar dan aurad untuk
santri-santrinya dalam satu kitab yang diberi nama “Khulasah Al Madad
Annabawi”, yang mana dianjurkan kepada para santri untuk membacanya pada
waktu waktu yang sudah ditentukan.
3. Da’wah
Pihak
pengurus membuat satu jadwal bagi para santri yang punya kemauan dalam
da’wah, seperti : keluar da’wah mingguan setiap hari kamis sampai hari
jum’at, keluar da’wah tahunan selama 40 hari, ini bagi para santri
yang membaca kitab Umdatus salik dan menziarahi para ulama, tempat
tempat bersejarah, masjid-masjid dan makam para aulia yang ada di
Hadhramaut. Dan ada juga da’wah di lingkungan Darul Musthafa
seperti pertemuan santri-santri yang berasal dari satu daerah.
Waktu Belajar
Pelajaran
dimulai setelah shalat subuh, diajarkan tiga mata pelajaran. Tiap satu
mata pelajaran memakan waktu 45 menit sampai jam 08.30 pagi. Kemudian
pelajaran diteruskan setelah shalat dzuhur, (satu mata pelajaran).
Kemudian pelajaran diteruskan kembali setelah shalat maghrib satu mata
pelajaran dan setelah shalat isya setoran hafalan.
Kitab kitab yang dipelajari.
• Fiqh
- Risalatul jami’ah
- Safinatun naja'
- Muqaddimatul hadhramiyah
- Matan Abi Syuja’
- Yakut An Nafis
- Umdatus Salikin
• Aqidah
- Aqidatul Awam
- Al Aqidah (karangan Imam haddad)
- Durus tauhid
- Jauhar tauhid
• Nahwu
- Matan asas
- Al jurumiyah
- Mutammimah Aljurumiyah
- Qatrun nada
• Hadits
- Mukhtar Alhadits
- Arba’in Nawawiyah
- Nurul iman
- Mukhtar Riyadushhalihin
Metode pengajaran adalah sistem halaqah.
Setelah
pelajar meyelesaikan kitab kitab diatas, pelajar diberi pilihan untuk
masuk jurusan (takhasus), penjurusannya sebagai berikut :
1. Al Quran wa Ulumih
2. Al Hadits wa Ulumih
3. Sirah
4. Lughah arabiyah
5. Fiqh wa Ushulih
Dan
juga Dar Al Musthafa mengadakan pesantren kilat (dauroh) pada masa
liburan musim panas (shoifiyah) untuk para mahasiswa, dan semua
kalangan.
Sarana dan Fasilitas
- Asrama bagi para santri, setiap kamar dilengkapi dengan AC, kipas angin, almari, meja belajar dan ranjang
- Toserba
- Ruang makan
- Warnet
- Wartel
- Klinik
- Perpustakaan
- Toko buku
- Transportasi sebanyak 4 bis
- Money changer
- Rumah tamu
- Stasiun radio
- Travel umrah dan haji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar