Terkisah seorang sahabat yang tengah menjenguk sahabat wanitanya.
Sang sahabat tengah menderita penyakit parah sehingga membuatnya
terbaring sakit bertahun- tahun. Tidak terhitung sudah, berapa banyak
biaya dan usaha yang telah dilakukannya untuk berobat. Namun Allah belum
menghendaki kesembuhan atasnya.
Disebuah kamar sempit itu,
terjadilah perbincangan yang sangat menarik. Satu hal yang menjadi
penasaran sang sahabat, adalah ketika melihat raut wajah sahabatnya yang
sama sekali tiada tampak kekhawatiran di wajah sahabatnya yang sedang
sakit itu. Dengan penuh kehati- hatian dia bertanya, bagaimana bisa kau
sangat bersabar atas musibah yang menimpamu kali ini? dan bukankah ini
sudah bertahun- tahun lamanya?
Sang sahabat yang tengah terbaring sakit itu tersenyum, dan menjawab...
Aku
pernah membaca sebuah kisah, tentang seorang wanita di jaman
Rasulullah. Wanita yang sangat sholihah, dan begitu merindukan syurga.
Ibnu Abbas pernah berkata bahwa beliau ingin menunjukkan seorang wanita
penghuni syurga kepada Atha bin Abi Rabah. Wanita itu bukanlah wanita
cantik, atau dari kalangan terhormat, melainkan hanya seorang wanita
hitam.
Suatu hari wanita itu datang kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Disana dia berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan dan
auratku tersingkap, di saat penyakitku kambuh. Doakanlah untukku agar
Allah Menyembuhkannya.’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau
mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu
menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu dia melanjutkan perkataannya,
‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar
auratku tidak tersingkap.’ Maka Nabi pun mendoakannya.”.
Sambil
terbaring ditempat tidurnya, wanita sahabatnya itu lalu berkata" lalu
apakah menurutmu aku juga tidak ingin mendapatkan surga seperti wanita
itu?
Dan Allahpun berfirman bahwa “Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar, di dalam Al quran surat Al baqarah, ayat 153.
Bagaimana pendapatmu jika kau mendapati Allah telah bersedia menjadi
teman sejatimu, yang berarti itu adalah lebih baik dari pada kau miliki
langit dan bumi ini, dan atau semua teman yang terbaik yang pernah ada
dan pernah kau miliki?
Dengan tetap tersenyum, diapun melanjutkan...
Aku
akan tetap bertahan dalam kesabaranku, karena aku begitu merindukan
syurga. Apakah kau aku tahu tentang betapa indahnya surga? aku mendengar
bahwa jika seseorang telah melihatnya, maka dia akan dapat melupakan
semua kesengsaraannya di dunia. Dan ya, siapa lagi yang lebih bisa aku
percaya dan aku pegang janjinya selain tuhanku sendiri. Maka dari itu
tak apalah jika aku harus sakit di dunia ini, aku yakin ini hanya
sebentar. Saat aku nanti sembuh, maka pelajaran atas sabar dan bersyukur
insyaAllah akan selalu melekat di hatiku. Tapi jika Allah berkehendak
bahwa hidpku hanya sampai disini saja, maka paling tidak dengan yang aku
lakukan ini, bisa menjadi sedikit harapanku untuk nanti aku mendapatkan
syurga, keindahan, dan kesehatan yang abadi kelak, di sana. InsyaAllah
Sang
sahabat seakan tidak percaya dan hanya tertegun mendengarnya. Ini
bukanlah tentang cerita pengantar tidur, ataupun dongeng yang enak di
dengar telinga. Namun, ini adalah sebuah nasehat yang datang dari sebuah
hati yang kecintaannya begitu besar terhadap Allah, dan kerinduan yang
sangat Atas Syurga. Dan Kedamaian kata- kata itu bukan berasal dari
orang yang segar bugar, namun justru berasal dari manusia yang sedang
berkesusahan. Dalam hati sang sahabat lalu berdoa, semoga Allah juga
menganugrahkan hati yang begitu sabar dan pikiran positif yang sangat
kuat atas apapun takdir yang diberikan oleh Allah atasnya.
(Syahidah/Voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar