Sebagian remaja menghabiskan waktunya di masa muda dengan hal
sia-sia. Jauh dari masjid, jauh dari majelis taklim, jauh dari mengenal
Allah. Padahal masa muda adalah cerminan dari masa tua kita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi nasehat pada Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma-,
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”[1] Yang dimaksud menjaga Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah.
Yaitu seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah,
menjauhi larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya
(berupa perintah maupun larangan Allah).
Keutamaan dari seseorang
yang menjaga hak Allah, di antaranya Allah akan memberikan penjagaan
pada dirinya ketika ia di usia senja. Ketika muda, ia taat mengerjakan
shalat di masjid, ia rajin menghadiri majelis ilmu dan mendalami Islam,
balasannya Allah akan menjaga pendengaran, penglihatan, kekuatan dan
kecerdasannya meskipun ia sudah berusia di atas 60 tahun bahkan 100
tahun. Kisah-kisah berikut sebagai buktinya.
Sebagaimana kami
pernah membaca dalam salah satu buku fiqh madzhab Syafi’i, matan Abi
Syuja’. Dalam buku tersebut diceritakan mengenai penulis matan yaitu Al
Qodhi Abu Syuja’ (Ahmad bin Al Husain bin Ahmad Asy Syafi’irahimahullah Ta’ala).
Perlu diketahui bahwa beliau adalah di antara ulama yang mati di usia
sangat tua. Umur beliau ketika meninggal dunia adalah 160 tahun
(433-596 Hijriyah). Beliau terkenal sangat dermawan dan zuhud. Beliau
sudah diberi jabatan sebagai qodhi pada usia belia yaitu 14 tahun.
Keadaan beliau di usia senja (di atas 100 tahun), masih dalam keadaan
sehat wal afiat. Begitu pula ketika usia senja semacam itu, beliau
masih diberikan kecerdasan. Tahukah Anda apa rahasianya? Beliau tidakk
punya tips khusus untuk rutin olahraga atau yang lainnya. Namun
perhatikan apa tips beliau, “Aku selalu menjaga anggota badanku ini
dari bermaksiat pada Allah di waktu mudaku, maka Allah pun menjaga
anggota badanku ini di waktu tuaku.” Cobalah lihat, beliau
bukanlah memberikan kita tips untuk banyak olahraga. Namun apa tips
beliau? Yaitu taat pada Allah dan menjauhi segala maksiat di waktu
muda.[2]
Ibnu Rajab rahimahullah juga pernah
menceritakan bahwa sebagian ulama ada yang sudah berusia di atas 100
tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan.
Coba bayangkan bagaimana dengan keadaan orang-orang saat ini yang
berusia seperti itu? Diceritakan bahwa di antara ulama tersebut pernah
melompat dengan lompatan yang amat jauh. Kenapa bisa seperti itu? Ulama
tersebut mengatakan, “Anggota badan ini selalu aku jaga agar
jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Balasannya, Allah
menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”Namun ada orang yang
sebaliknya, sudah berusia senja, jompo dan biasa mengemis pada manusia.
Para ulama pun mengatakan tentang orang tersebut, “Inilah orang yang selalu melalaikan hak Allah di waktu mudanya, maka Allah pun melalaikan dirinya di waktu tuanya.”[3]
Wallahu waliyyut taufiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar